Remaja
1.
KEISTIMEWAAN REMAJA
Masa
remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan dimana:
a.
Individu berkembang dari saat
pertama kali menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat mencapai
kematangan seksual.
b.
Individu mengalami perkembangan
psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
c.
Terjadi peralihan dari
ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih
mandiri.
Konflik-konflik pada remaja sangat menyeluruh, baik konflik
fisik, psikologis, sosial, maupun moral. Pangkal utama yang menyebabkan konflik
tersebut adalah perubahan cepat pada remaja fisik, psikologis, jasmani, rohani.
Remaja dituntut akan penyesuaian dirinya terhadap berbagai perubahan fisik dan metal
yang seakan mendadak sifatnya. Sementara itu, mereka juga dituntut untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya. Mereka pun membutuhkan pengertian
dan bantuan, bukan malah dimusuhi.
Remaja dalam perkembangannya melewati tiga tahap, yaitu:
a.
Early Adolescence
b.
Middle Adolescence
c.
Late Adolescence
a.
Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik pada remaja menuju pada keadaan yang
lebih matang. Laki-laki mulai tumbuh otot-ototnya, meski kurus laki-laki pada
usia ini memiliki kekuatan fisik lebih dari perempuan. Suara laki-laki juga
mulai bisa dibedakan dari suara perempuan. Laki-laki tampak berjakun. Perempuan
tumbuh beda, fisiknya melebar dan membesar, cenderung kelihatan gemuk dari
sebelumnya. Tumbuh daging dan lemak lebih banyak daripada laki-laki. Perempuan
mulai tumbuh payudara dan pinggulnya. Gerak perempuan umumnya lebih lentur dari
pada laki-laki. Mereka disebut masa pubertas karena mulai tumbuh rambut
dimana-mana.
b.
Perkembangan Fungsi Otak Pada Remaja
Kelenjar bawah otak, disebut juga kelenjar induk karena
kelenjar ini memproduksi hormon-hormon penting bagi pertumbuhan, yaitu:
1)
Hormon ini merangsang tulang-tulang
menjadi panjang sehingga anak bertambah tinggi.
2)
Pada laki-laki, hormon ini
mempengaruhi testis, sehingga testis mampu memproduksi hormon testosteron,
androgen, dan sel spermatozoa.
3)
Pada perempuan, hormon ini
mempengaruhi indung telur untuk memproduksi sel telur serta hormon estrogen dan
progesteron.
4)
Kerja kelenjar susu wanita
dipengaruhi juga oleh hormon-hormon ini.
Perbedaan antara otak lelaki dengan otak perempuan antara
lain:
Otak lelaki, cenderung:
1)
Agresif
2)
Kompetitif
3)
Tegas
4)
Percaya diri
Otak
perempuan, cenderung:
1)
Kuat dalam bahasa
2)
Kesadaran sensorisnya tinggi
3)
Memorinya kuat
4)
Kecakapan sosialnya tinggi/luwes bergaul
c.
Perkembangan Intelek, Berpikir, dan Berbahasa
Setiap peserta didik yang baru mengijakkan kaki di sebuah
jenjang pendidikan membawa perilaku awal yang tidak sama. Tugas sekolah dalam
hal ini tugas guru pertama kali adalah menyamakan kerangka berpikir mereka.
Dalam istilah umum disebut juga menyamakan bahasa. Istimewanya, seperti juga
balita, para remaja akan siap menerima pengaruh ini, baik yang bersifat jasmani
maupun rohani. Itu sebabnya mereka disebut golden
age.
d.
Perkembangan Emosi
Berkembang wilayah sex, kemampuan berpikir abstrak,
perhatian pada lawan jenis, membawa mereka pada suasana yang sangat baru karena
belum pernah dialami sebelumnya, yaitu “jatuh cinta”. Tanpa uluran tangan yang
pendidik yang dilandasi kasih sayang dan pengertian, emosi remaja akan guncang
dan bisa meletup-letup, mengamuk, marah, memberontak, melawan, menentang, labil,
bahkan bisa menyakiti dirinya sendiri dengan melakukan kehidupan yang
terlarang.
Hal tersebut tidak akan terjadi apabila remaja dilayani
secar bijak, proses kreatifitasnya akan berkembang pesat, juga produktifitasnya
melejit. Remaja suka mencoba hal yang baru, idealismenya tinggi, serta berani
tampil menghadapi beragam kesulitan. Sedangkan jatuh cinta pada remaja, dsebut
juga cinta monyet, karena orientasinya masih
bersifat fisik dan sex. Remaja mulai merasa bangga pada dirinya sendiri
dan menjadi sangat menyukai dirinya sendiri.
e.
Perkembangan Sosial dan Penyesuain Diri
Dalam bergaul para remaja pada umumnya masih memilih,
karena itu mereka sering membuat geng. Pendidik dalam hal ini harus jeli dan
menyadari betapa pentingnya tutor sebaya, melalui kelompok teman sebaya maka
para remaja akan menemukan banyak hal yang positif. Dengan begitu mereka mulai
paham arti organisasi, mereka suka melatih diri untuk mengerti orang lain,
membela dan melidungi kelompok serta berkorban bagi kepentingan orang lain.
Penyesuaian diri remaja dengan lingkungannya mengalami
kelokan yang cukup banyak, namun mereka tetap bisa memilih jalan yang mana yang
paling tepat baginya. Melalui asimilasi, jalan bareng, tidak saling menonjolkan
diri. Bisa juga dengan adaptasi remaja yang membentuk diri remaja untuk bisa
menyesuaikan diri, mengikuti aturan dengan kondisi yang ada. Jalan ketiga bisa
dapat melalui modifikasi, yang merubah dirinya pada lingkungan untuk menjadi
lebih baik. Terakhir yang paling baik adalah meleburkan diri jadi satu atau
internalisasi yang berakhir dengan produk keluaran yang cemerlang.
f.
Perkembangan Sikap dan Moral Remaja
Sikap dan moral pada manusia melalui beberapa tahap antara
lain:
1)
Tahap Melekat
Pada
tahap ini, kebaikan dan kebenaran dilakukan tanpa rekayasa, artinya mengalir
begitu saja tanpa disadari dan tanpa dimengerti. Seluruhnya bergantung pada
orangtua/pendidik.
2)
Tahap Imitasi
Yaitu
dengan kesadaran diri, remaja menirukan sikap dan moral orangtua/pendidik.
3)
Tahap Emansipasi
Remaja
tidak hanya menganut pada oarangtua saja, tetapi tetapi juga mengacu pada yang
berada di luar rumah.
4)
Tahap Mandiri
Pada
akhirnya, remaja bener-bener mandiri dalam memilih sikap dan moral. Jika ia
dituntut dan dibimbing dijalan yang benar, maka pada tahap mandiri remaja akan
berpegang pada norma utama dan tertinggi, yaitu wahyu tuhan.
2.
TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
Tugas perkembangan remaja antara lain:
a.
Memperoleh peranan sosial dengan
jenis kelamin individunya
b.
Menerima fisik dan menggunakan
badan secara efektif
c.
Melakukan pemilihan dan persiapan
untuk jabatan
d.
Memperoleh kebebasan ekonomi
e.
Persiapan perkawinan dan kehidupan
berkeluarga.
Alasan tugas-tugas perkembangan penting untuk pendidik.
Pertama, membantu memperjelas tujuan yang akan dicapai di sekolah. Pendidikan
dapat dimengerti sebagai usaha masyarakat, melalui sekolah dalam membantu
individu mencapai tugas-tugas perkembangan tertentu. Kedua, konsep ini dapat
dipergunakan sebagai pedoman waktu untuk melaksanakan usaha-usaha pendidikan.
Bila mengajarnya pada saat yang tepat maka hasil pengajaran yang optimal dapat
tercapai.
3.
JATUH CINTA DAN PACARAN
Di dunia remaja cinta itu adalah permulaan tangan Tuhan
yang menggiring rasa mulia ini kepada tingkat cinta matang dan akhirnya menuju
ke tingkat yang paling tinggi, yaitu hakikat cinta yang sebenarnya, cinta
kebaikan/kesenangan, cinta Tuhan.
Beberapa definsi cinta diantaranya:
a. Menurut Khalil Gibran, cinta adalah
keindahan sejati yang terletak pada keserasian spiritual, satu-satunya
kebebasan di dunia karena ia begitu tinggi mengangkat jiwa, dimana hukum
kemanusiaan dan kenyataan alam tidak mampu menentukan jejaknya.
b.
John Gray mengatakan cinta adalah
memberi bukan hanya menerima, cinta jauh dari saling memaksa kehendak, cinta
tidak dapat menuntut tapi menegaskan dan menghargai, cinta tidak akan pernah
tercipta belum bisa menerima perbedaan.
c.
Ustad Nurul Huda berpendapat cinta
adalah sebuah perasaan mengasihi, peduli dan tanggung jawab yang tumbuh didalam
hati terhadap sesuatu yang secara aneh telah menarik seluruh perhatiannya,
sehingga ia merasakan ketenangan, kebagiaan dan kedamaian setiap kali dapat
mencurahkan perhatian tersebut.
d.
Menurut Reza M. Syarif, letak
kekuatan cinta yakni kelapangan hati dan kelapangan jiwa dengan ciri-ciri:
membuka pikiran, siap dikritik, siap membantu orang lain, siap minta maaf dan
memberikan maaf, dan menjadi pengayom.
Jika cinta adalah wahyu Tuhan, kuasa Tuhan, maka pacaran
merupakan ciptaan dan rekayasa manusia. Pacaran hanya ciptaan manusia dengan
tujuan negatif serta tingkah lakunya nyaris mendekati zina.
Sumber:
Nur’aeni, M.A dkk. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Unindrapress
Tidak ada komentar:
Posting Komentar