Sabtu, 13 Juni 2015

Masa Prenatal dan Balita



Masa Prenatal dan Balita

1.    JANIN
a.      Pertumbuhan Fisik
Tumbuh kembang janin dan balita dibahas pada bagian ini dikarenakan kondisi peserta didik (manusia) pada saat masih dalam kandungan hingga balita serta penanganannya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan selanjutnya atau perkembangan remaja ke dewasa.
Secara lebih rinci, tumbuh-kembang fisik janin dapat dijabarkan yaitu:
1)        Bulan ke-1
a)    Sel telur ibu berhasil dibuahi oleh sperma ayah
b)   Terdapat bola yang menempel pada dinding rahim
c)    Bola sel telur berkembang seperti bentuk udang dengan ukuran kecil
d)   Jantung dan susunan pusat syaraf terbentuk
2)        Bulan ke-2
a)    Bentuk udang berubah menjadi seperti manusia
b)   Wajah bayi mulai terbentuk dengan ukuran kepala yang besar
c)    Ekor bayi hilang
d)   Jantung mulai berdetak
e)    Muncul bagian tubuh tangan dan kaki
f)    Tumbuh otot-otot
3)        Bulan ke-3
a)    Jantung terbentuk sempurna
b)   Bagian tubuh kaki dan tangan terbentuk
c)    Jari jemari yang tadinya lengket menyatu jadi terpisah
d)   Organ-organ vital terbentuk di akhir bulan
e)    Telinga mulai terlihat
4)        Bulan ke-4
a)    Kuku jari jemari kaki dan tangan mulai terbentuk
b)   Organ dalam tubuh janin terbentuk
c)    Tumbuh rambut halus pada seluruh tubuh
d)   Janin berkembang dengan cepat
5)        Bulan ke-5
a)    Tumbuh alis, bulu mata, dan rambut
b)   Panca indera berkembang
c)    Tubuh janin dapat membentuk selaput kulit putih pelapis tubuh dan kulit
d)   Janin tumbuh cepat dengan panjang badan bisa mencapai 13cm
6)        Bulan ke-6
a)    Sistem pencernaan mulai bekerja dengan mengeluarkan air seni
b)   Sistem kekebalan tubuh semakin mantap
c)    Janin dapat melakukan kontrol gerakan tubuhnya
d)   Ibu dapat merasakan gerakan bayi dalam perut
7)        Bulan ke-7
a)    Tubuh janin telah terbentuk
b)   Otak mengalami perkembangan pesat
c)    Organ vital selain paru-paru sudah berfungsi dengan baik
8)        Bulan ke-8
a)    Janin dapat membuka dan menutup kelopak mata
b)   Gerakan janin bayi telah terkoordanasi
c)    Lidah bayi dapat merasakan rasa asam dan manis
9)        Bulan ke-9
a)    Fisik janin bayi telah terbentuk sempurna
b)   Tiap minggu akan tumbuh kurang lebih 225gram
c)    Lapisan lemak tebal akan tumbuh di bawah kulit janin
d)   Bayi siap lahir.

b.      Pertumbuhan Otak Janin
Otak merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan kendali semua sistem di dalam tubuh. Otak juga merupakan pusat kecerdasan atau pusat kemampuan berpikir ini mulai dibentuk selang beberapa saat setelah terjadinya konsepsi.
Dalam perkembangan otak, ada periode yang dikenal sebagai periode pacu tumbuh otak yaitu saat dimana otak berkembang dengan sanagat cepat. Periode pacu tumbuh otak pertama dimulai ketika usia kehamilan ibu memasuki trisemester ketiga. Periode pacu otak kedua terjadi setelah si kecil lahir hingga ia berusia 2tahun. Sejak lahir hingga berusia 2tahun adalah saat neuron di korteks otak membentuk sinaps yang sangat banyak. Pada masa multiplikasi dan pembentukan sinaps, otak harus mendapat prioritas utama dalam hal pemenuhan zat-zat gizi senagai bahan-bahan pembentukan.
Trisemester pertama kelahiran merupakan masa penyesuaian seorang perempuan terhadap kehamilannya. Pertumbuhan janin pada 3 bulan pertama masih berlangsung lambat, sehingga kebutuhan gizinya belum begitu besar (masih  sama dengan wanita biasa). Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pembentukan organ yang sempurna. Mestipun masih hidup secara sel, semua cikal bakal organ penting janin terbentuk di trisemester ini.
Pada minggu pertama, terjadinya pembelahan pada zigot pada janin. Zigot yang terdiri dari 12-16 sel berbentuk mirip anggur yang disebut morala. Morala menggelinding menuju dinding rahim yang disebut dengan embrio.
Pada minggu kedua dan ketiga, cikal bakal sistem pembuluh darah dan sistem saraf mulai terbentuk. Ukuran embrio sudah mencapai 1,5-2,5mm. Mata pun mulai terbentuk meski baru tampak jelas di minggu ke-6. Sudah terdapat materi genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan intelegansi si calon bayi.
Pada minggu kelima, pembentukan telinga makin sempurna dengan terbentuknya duktus endolimfatikus. Selain itu, sistem pencernaan makin sempurna. Bahkan cikal bakal ginjal dan hati pun mulai terbentuk. Begitu pun dengan struktur muka.
Sedangkan di minggu ketujuh, embrio diperkirakan berukuran 11-17mm. Pembesaran kepala relatif stabil, sementara tubuhnya yang menyerupai bentuk kubus mengalami pemanjangan meski masih membengkuk seperti udang. Ujung hidung dan tonjolan telinga tampak jelas membentuk telinga yang sesungguhnya. Kendati kelopak mata masih terlihat samar. Tunas-tunas lengan sudah menyiku, sementara jari-jari tangan pun sudah mengarah terpisah satu sama lain. Jemari kakinya terlihat samar, telapak akinya masih rata. Tunas tangan yang lebih cepat tumbuh dari pada tunas kaki.
Pada minggu kesembilan, ukuran embrio mencapai kisaran 27-31mm. Kepalanya membulat dan wajah polos kekanak-kanakan mulai tampak nyata dengan tertarikna bagian antara dahi dan pangkal hidung ke arah dalam. Pada minggu ke sembilan ini, secara keseluruhan makin menyerupai bayi dengan tafsiran berat sekitar 5 gram.
Pada minggu kesepuluh, jenis kelamin perempuan bisa diidentifikasikan secara jelas di minggu ini. Sistem otot dan syaraf sudah mencapai tingkat kematangan. Dengan berfungsinya sistem saraf, janin sudah dapat melakukan gerak refleks.
Di minggu keduabelas, gerakan kaki dan tangan termasuk gerakan menggeliat, meluruskan gerakan tubuh dan menundukakan kepala, sudah dirasakan ibu.

c.       Stimulasi Pada Janin
Sadler, T. W. menyebutkan bahwa dalam menstimulasi, tidak hanya dilakukan saat bayi setelah lahir, tetapi saat masih berbentuk janin pun sudah dapat dilakukan, sebagai contoh: dengan bercerita sambil mengelus perutnya, stimulasi suara yang terbaik adalah suara si ibu sendiri. Stimulasi suara tersebut bermanfaat merangsang otak janin untuk melakukan gerakan motorik yang secara alamiah saat janin mendengar suara ibunya, denyut jantungnya bergerak aktif. Saat ritmenya menjadi aktif, janin pun menyimpan kata-kata dalam memorinya, inilah yang disebut stimulasi kognitif, misal pada saat diputarkan lagu klasik maka perasaannya akan tersentuh, hal ini yang disebut stimulasi afektif.
Pada usia kehamilan 5 bulan atau 20 minggu, janin sudah dapat bereaksi pada suara atau bunyi-bunyian yang berlangsung di luar kandungan. Pendapat lain, janin hanya menerima getaran suara ibunya saja karena janin hidup dalam kondisi berenang di air ketuban. Temuan lainnya mengatakan bahwa janin tidak hanya berkembang IQ nya jika dirangsang dengan musik klasik, tetapi semua jenis musik klasik, tetapi semua jenis musik selain musik klasik yang mempunyai kemiripan yakni tak berbirama. Menurut Dr. Karno, pemberian rangsangan tersebut bisa dilakukan saat syaraf bayi tumbuh yaitu sejak usia kandungan 12 minggu, dimana pada usia ini otak janin telah mampu merekam segala hal yang dirangsangkan padanya, yang kemudian ketika lahir dan tumbuh memori itu akan terbuka dan tidak akan merasa asing lagi. Prof. Suzuki pernah melakukan percobaan terhadap dua kelompok ibu hamil. Salah satu kelompok itu diperdengarkan musik klasik dan pada kelompok lainnya tidak. Hasilnya, kelompok ibu hamil yang diperdengarkan musik klasik tersebut menghasilkan anak yang lebih cepat belajar musik daripada anak yang tidak diperdengarkan musik klasik ketika ia didalam kandungan.

2.    BALITA
Freud (1962) percaya bahwa penyesuaian diri yang kurang baik pada masa dewasa bermula dari pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak yang kurang baik. Erikson (1964) percaya bahwa car bayi di perlakukan akan menentukan apakah dia akan mengembang “dasar percaya” atau “dasar tidak percaya”, dengan memandang dunia sebagai suatu yang aman dan dapat dipercaya, atau sebaliknya sebagai ancaman.

a.        Tugas Perkembangan Pada Masa Kanak-kanak/ Balita:
1)      Belajar berjalan
2)      Belajar makan makanan padat
3)      Belajar mengendalikan gerakan badan
4)      Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
5)      Memperoleh stabilitas fisiologis
6)      Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik
7)      Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orangtua, kakak adik, dan orang lain
8)      Belajar membedakan yang benar dan salah.

b.        Perkembangan Fisik Balita
Pertumbuhan fisik balita sangat perlu mendapatkan dukungan dari asupan gizi bayi yang baik. Gizi bayi terutama terdapat pada ASI, dan makanan penunjang ASI. ASI eksklusif diberikan sampai usia 6bulan. ASI yang paling tinggi mutunya adalah kolostrum.


c.         Perkembangan Psikologis Balita
Menurut Buckminster Fuller, sesungguhnya setiap anak yang sehat dilahirkan  sebagai jenius. Sayangnya, orangtua dan para pendidik serta lingkungan tidak menyadari hal itu. Sehingga perilaku mereka tidak mengembangkan potensinya, tetapi sebaliknya mereka membuat anak-anak tidak jenius lagi, bahkan anak-anak menjadi lemah atau bodoh.
Sejak lahir sampai usia 2 tahun, sebagian besar pola emosional dan intelektual sudah terbentuk. Dr. Benjamin S. Bloom, Professor of Education, University of Chicago, melakukan penelitian mengenai perkembangan intelektual otak anak pada tahun 1964, hasil penelitiannya:
1)        Sampai usia 4 tahun tingkat intelektual mencapai 50%
2)        Sampai usia 8 tahun mencapai 80%
     3)    Sampai usia 18 tahun sudah mencapai 100%.




Sumber:
Nur’aeni, M.A dkk. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Unindrapress

Tidak ada komentar:

Posting Komentar