Sabtu, 13 Juni 2015

Otak Manusia



Otak Manusia

1.    KONSEP FISIK OTAK
         Otak (encephalon) adalah pusat sistem saraf pada vertebrata dan banyak intervebrata lainnya. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak terbentuk dari dua sel yaitu glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yangg terkenal dengan potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan ke seluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis.
       Otak berfungsi sebagai pusat kontrol dan terkendali atas semua sistem di dalam tubuh dan merupakan pusat kecerdasaan atau pusat kemampuan berfikir yang mulai dibentuk selang beberapa saat setelah terjadinya konsepsi. Otak terdiri dari 3 bagian utama:
a.         Otak bagian depan (ferobrain), yang meliputi cuping pencium dan belahan otak belakang (tempat kecerdasan)
b.        Otak tengah, meliputi cuping yang berhubungan dengan mata yang merupakan pusat penglihatan
c.         Otak belakang adalah bagian bokong yang meliputi otak besar (pusat koordinasi), mendulla oblongata (pusat tindakan tanpa sengaja), mendulla oblongata dilanjutkan hingga mengenai tulang belakang.
Bagian otak yang menghubungkan otak ke berbagai bagian-bagian dari badan:
a.         Batang otak, berada di dalam tulang tengkorak. Batang otak berfungsi untuk mengatur fungsi pernafasan, detak jantung, dan insting lain. Otak seperti ini juga di jumpai pada hewan seperti kadal dan buaya, sehingga sering disebut otak reptil.
b.        Neokorteks, memiliki tebal sekitar 1/8 inci dan berbentuk lipatan-lipatan (satu luas halaman koran) berfungsi untuk melihat, mendengar, mencipta, berfikir, berbicara sesuai dengan bagiannya yaitu otak kiri dan otak kanan.
c.         Otak kecil, merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil terletak di bawah lobus oksipital selembrum yang berfungsi untuk mengatur sikap, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar.
d.        Sistem limbik, terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat kerah baju. Bagian otak ini sama dengan hewan mamalia sehingga disebut otak mamalia.

2.    FUNGSI OTAK
Fungsi otak adalah tatap muka, melihat, mencium, mencicipi, berjalan, berfikir ingatan, mengingat kembali, dan lainnya. Berdasarkan fungsinya, otak dibedakan menjadi 3:
a.         Otak Kiri, berfungsi dalam hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek. Otak kiri juga bertugas mengendalikan fungsi bagian badan sebelah kanan. Bila terjadi kerusakan pada otak kiri, maka akan terjadi gangguan dalam hal berbicara, berbahasa, dan matematika.
b.        Otak Kanan, berfungsi dalam hal persamaan, khayalan, kreatifitas, bentuk atau ruang, emosi, musik, dan warna. Day ingat otak kanan bersifat jangka panjang. Bila terjadi kerusakan pada otak kanan, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Otak kanan juga bertugas menggerakan bagian badan sebelah kiri.
c.         Otak Tengah, dalam dunia pendidikan kebanyakan lebih mengutamakan otak kiri sehingga mengakibatkan banyak orang tidak percaya adanya indera intuisi, daya prediksi, dan kemampuan perspektif yang merupakan gejala umum di mana fungsi otak kanan tertekan oleh otak kiri. Akan tetapi ketika oatak tengah diaktifkan, fungsi otak kanan dan fungsi otak kiri dapat berjalan seimbang, sehingga otak kiri tidak lagi menekan otak kanan.

a.        Perkembangan Fungsi Otak
Perkembangan fungsi otak menunjukan bahwa balita lebih menonjol, lebih peka, lebih dominan peran otak kanan. Oleh karena itu balita lebih suka menggunakan bagian badan sebelah kiri. Dan Hall mengatakan bahwa dominasi kerja otak mempengaruhi kepribadian seseorang. Dominasi otak kanan menunjukkan kepribadian yang humoris, simple, menyenangkan, lebih percaya intuisi, ekspresif, lebih memilih perasaan sebagai solusi masalah, suka bertualang, spontan dan bebas. Tetapi itu juga mempunyai sisi buruknya yaitu boros, berantakan/ kacau, mimpi besar, tukang sorak, pelanggar peraturan. Otak kanan juga pengendali emotional intelligence, berseni serta kreatif.

b.        Otak, Kecerdasan, dan Seni
Kecerdasan adalah kemampuan atau kecakapan yang potensial, yang akan dapat diamati pada saat seseorang menjawab berbagai tantangan dari lingkungannya. Hasil kerja kecerdasaan meliputi: 1) perilaku kognitif. 2) perilaku konatif. 3) perilaku afektif.
Jadi kecerdasaan mencakup seluruh kemampuan dan kecakapan hidup secara luas:
1)        Benjamin S. Bloom mengatakan kecerdasan meliputi: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
2)        Daniel Goleman menambahkan bahwa kecerdasan mencakup juga kecerdasan emosional (EI). Menurut Goleman, IQ tradisional memberi kontribusi dalam kehidupan seseorang hanya 20%. Tetapi EI memberikan kontribusi dalam keberhasilan hidup manusia sebanyak 80%.
3)        Danah Zohar dan Ian Marshall berpendapat bahwa orang yang cerdas adalah mereka yang IQ tetapi juga SI.
Kecerdasan menjadi landasan berpikir atau melakukan penalaran, karena kecerdasan adalah kemampuan sedangkan berpikir adalah kegiata. Berpikir adalah usaha mengolah informasi yang masuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan harapan, tuntutan dan lingkungan.

c.         Penyimpangan Fungsi Otak
Anak-anak yang mengalami kelainan mental atau psikis, antara lain:
1)        Tuna Grahia
Anak-anak yang termasuk dalam kelainan ini mengalami penyimpangan yang berkaitan dengan fungsi otak. Salah satu yang mengacu pada kemampuan IQ. Ada 3 kelompok yang membutuhkan penanganan khusus, yaitu:
a)         IQ 50 ke bawah disebut tuna grahita atau mampu latih
b)        IQ 70-90 disebut lamban belajar
c)         IQ 200 ke atas disebut jenius dan bisa indigo.
2)        Tuna Laras
Anak-anak pada kelompok ini disebut hiperaktif. Nakalnya anak-anak pada umumnya adalah sebuah penjajangan untuk kemudian akan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3)        Autis
Anak yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang mengalami gangguan konsentrasi, sosial, bahasa, dan komunikasi, serta pikiran dan perilaku yang terkadang tidak masuk akal sebagai akibat kerusakan syaraf. Penyakit autis di duga disebabkan karena faktor genetik, gangguan syaraf pusat, keracunan logam berat, struktur otak yang tidak normal, dan lainnya.
4)        Anak-anak berbakat
Anak berbakat adalah anak yang memiliki IQ diatas rata-rata (diatas 90-110). Tanda-tanda anak yang berbakat: kemampuan intelegensi umum yang sangat tinggi, bakat istimewa dalam bidang tertentu, kreatifitas yang tinggi dalam berpikir, kemampuan memimpin yang menonjol, prestasi-prestasi istimewa dalam bidang seni atau bidang lain.
5)        Down syndrome
Anak-anak down syndrome biasanya mudah dikenali dari ciri fisik, berupa wajah khas Mongol. Ciri lainnya adalah lidahnya pendek yang membuatnya kurang jelas dlam berbicara, jari-jarinya juga gemuk-gemuk sehingga tangannya tidak terlalu terampil. Rata-rata IQ tertingginya yaitu 80.

d.       Otak dan Spritual
Para pakar mengatakan salah satu ciri orang cerdas adalah memiliki SI yang tinggi, maka ada keterkaitan yang kuat antara peran otak dan spritual. Goleman mengatakan dengan kecerdasan spritual 80% manusia mampu meraih keberhasilan dalam kehidupan. Seseorang bisa merubah zat kimiawi pada otak dengan perilaku tertentu seperti: dzikir, puasa, berprilaku jujur, berbuat baik, dan kebahagiaan.

e.        Stres
Stres adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang. Menurut Vincent Cornelli, stres merupakan gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan  Stres sifatnya individual, dan bisa terjadi setelah orang mengalami depresi terlebih dulu. Seseorang pada usia matang lebih memiliki kemampuan tinggi dalam menghadapi stress secara rasional dan benar. Gejala stres akan muncul dengan jelas dan sangat bergantung pada bagaimana seseorang merespon pada pemicu stres. Taufik Pasiak mengatakan sebenarnya jauh lebih banyak cara kita merespon stres lah yang membuat kita stres dibandingkan dengan stressor itu sendiri. Jadi stres muncul bukan karena apa ynag terjadi tetapi bagaimana kondisi kita, bagaimana memandang peristiwa itu, dan bagaimna kita meresponnya.
Ada beberapa pakar yang mengemukakan suatu metode dalam manejemen stress, diantaranya yaitu:
1)        Mustamir Pedak, dalam teori SUPERNOL nya
2)        Taufik Pasiak, dengan teori ALISSA
3)        Kahija, dalam menggoyangkan bahwa sadar sebagai pengembangan dari teori psikoanalisa, Sigmund Freud.




Sumber: 
Nur’aeni, M.A dkk. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Unindrapress

Tidak ada komentar:

Posting Komentar