Frustrasi
A. PENGERTIAN
FRUSTRASI
Frustrasi adalah keadaan batin seseorang, ketidak
seimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat atau dorongan
ynag tidak dapat terpenuhi. (Frustration = Kekecewaan).
Agresi timbul karena adanya frustrasi. Tetapi tidak semua
frustrasi akan menimbulkan agresi pada seseorang. Agresi tidak selalu tertuju
kepada yang menyebabkan frustrasi. Agresi dapat juga ditunjukan kepada pihak lain
yang tidak bersalah sedikit juapun.
B. REAKSI-REAKSI
YANG AKAN TIMBUL KARENA ADANYA FRUSTRASI
Frustrasi dapat menimbulkan reaksi yang bermacam-macam
diantaranya:
1.
Agresi
Frustrasi
akan menimbulkan agresi, yaitu reaksi menentang atau suatu serangan yang
bersifat langsung dan tidak langsung. Reaksi agresi dapat ditemui pada
kehidupan kanak-kanak, karena kanak-kanak itu umumnya masih sangat dipengaruhi
oleh perasaan yang subjektif. Daya pikiran dan perasaan sosialnya masih belum
begitu berkembang. Anak-anak masih sukar mengendalikan hawa nafsunya. Demikian
pula pada orang-orang yang bersifat pemarah, sentimentil, dan orang-orang yang
kurang luas pandangannya.
2.
Gangguan
Psikosomatis
Keingiinan-keinginan
pengalaman-pengalaman yang telah terdesak ke dalam ketidaksadaran itu masih
tetap hidup dan sewaktu-waktu dapat keluar berupa mimpi-mimpi atau berubah
menjadi suatu penyakit. Suatu penyakit yang bersifat jasmani yang sebabnya
karena gangguan jiwa disebut psikosomatis seperti pingsan, penyakit histeris,
dsb.
3.
Proyeksi
Proyeksi
merupakan proses yang tidak disadari, dalam arti bahwa orang yang bersangkutan
mengutuk kesalahan- kesalahan pada orang lain yang sebenarnya merupakan
kelemahan-kelemahan sendiri.
4.
Sublimasi
Reaksi
dikatakan karena di dalamnya terdapat suatu usaha untuk melepaskan diri dari
kegagalan dan ketidakpuasan dengan jalan mencari kemungkinan yang baik dalam
mencapai tujuannya. Menurut Freud bahwa ilmu pengetahuan dan seni memang
merupakan sublimasi dari suatu frustrasi yang disebabkan karena dorongan nafsu
seksuil.
5.
Kompensasi
Kompensasi
adalah reaksi atas frustrasi yang berupa perbuatan. Kompensasi hampir bersamaan
dengan sublimasi, yakni penyaluran jiwa dengan jalan mengalihkan usaha ke arah
tujuan atau perbuatan lain, guna mencapai kepuasaan. Kompensasi dilakukan oleh
seseorang yang menderita perasaan kurang harga diri yang disebabkan oleh cacat
tubuh, kebodohan, kemiskinan, ketidaksanggupan mencapai sesuatu, dsb.
6.
Berkhayal
atau Melamun
Karena
mengalami kegagalan dalam usahanya, seseorang dapat mencari pemuasannya dalam
fantasi atau berkhayal sesuai dengan yang dicita-citakannya. Dengan berkhayal
itu seolah-olah, telah tercapainya apa yang diharapkan.
Sumber
Buku:
Purwanto, Muhammad Ngalim, drs.
1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Rosda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar