Minggu, 14 Juni 2015

Frustrasi



Frustrasi

A.  PENGERTIAN FRUSTRASI
Frustrasi adalah keadaan batin seseorang, ketidak seimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat atau dorongan ynag tidak dapat terpenuhi. (Frustration = Kekecewaan).
Agresi timbul karena adanya frustrasi. Tetapi tidak semua frustrasi akan menimbulkan agresi pada seseorang. Agresi tidak selalu tertuju kepada yang menyebabkan frustrasi. Agresi dapat juga ditunjukan kepada pihak lain yang tidak bersalah sedikit juapun.

B.  REAKSI-REAKSI YANG AKAN TIMBUL KARENA ADANYA FRUSTRASI
Frustrasi dapat menimbulkan reaksi yang bermacam-macam diantaranya:
1.        Agresi
Frustrasi akan menimbulkan agresi, yaitu reaksi menentang atau suatu serangan yang bersifat langsung dan tidak langsung. Reaksi agresi dapat ditemui pada kehidupan kanak-kanak, karena kanak-kanak itu umumnya masih sangat dipengaruhi oleh perasaan yang subjektif. Daya pikiran dan perasaan sosialnya masih belum begitu berkembang. Anak-anak masih sukar mengendalikan hawa nafsunya. Demikian pula pada orang-orang yang bersifat pemarah, sentimentil, dan orang-orang yang kurang luas pandangannya.
2.        Gangguan Psikosomatis
Keingiinan-keinginan pengalaman-pengalaman yang telah terdesak ke dalam ketidaksadaran itu masih tetap hidup dan sewaktu-waktu dapat keluar berupa mimpi-mimpi atau berubah menjadi suatu penyakit. Suatu penyakit yang bersifat jasmani yang sebabnya karena gangguan jiwa disebut psikosomatis seperti pingsan, penyakit histeris, dsb.
3.        Proyeksi
Proyeksi merupakan proses yang tidak disadari, dalam arti bahwa orang yang bersangkutan mengutuk kesalahan- kesalahan pada orang lain yang sebenarnya merupakan kelemahan-kelemahan sendiri.
4.        Sublimasi
Reaksi dikatakan karena di dalamnya terdapat suatu usaha untuk melepaskan diri dari kegagalan dan ketidakpuasan dengan jalan mencari kemungkinan yang baik dalam mencapai tujuannya. Menurut Freud bahwa ilmu pengetahuan dan seni memang merupakan sublimasi dari suatu frustrasi yang disebabkan karena dorongan nafsu seksuil.
5.        Kompensasi
Kompensasi adalah reaksi atas frustrasi yang berupa perbuatan. Kompensasi hampir bersamaan dengan sublimasi, yakni penyaluran jiwa dengan jalan mengalihkan usaha ke arah tujuan atau perbuatan lain, guna mencapai kepuasaan. Kompensasi dilakukan oleh seseorang yang menderita perasaan kurang harga diri yang disebabkan oleh cacat tubuh, kebodohan, kemiskinan, ketidaksanggupan mencapai sesuatu, dsb.
6.        Berkhayal atau Melamun
Karena mengalami kegagalan dalam usahanya, seseorang dapat mencari pemuasannya dalam fantasi atau berkhayal sesuai dengan yang dicita-citakannya. Dengan berkhayal itu seolah-olah, telah tercapainya apa yang diharapkan.




Sumber Buku:
Purwanto, Muhammad Ngalim, drs. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rosda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar