Dewasa Awal
1.
PENGERTIAN DEWASA
Menurut Langeveld, dewasa mengandung arti yang luas, dan
dewasa bisa secara fisik, psikologis, dan mental atau moral dengan ditandai
oleh usia dan pertumbuhan fisiknya yang telah matang, berhenti atau tidak tidak
tumbuh lagi.
Dewasa secara hukum adalah apabila anak sudah bisa dibawa
ke meja hijau, mereka ini sebagai warga Negara harus memiliki KTP, dan sudah
memiliki hak memilih dan dipilih menjadi pengemban dan pemangku layanan bangsa.
Dewasa secara sosial yakni mereka yang telah mampu
menempatkan diri ditengah-tengah lingkungannya, serta mempunyai arti bagi
lingkungannya.
Dewasa secara ekonomi yaitu apabila mereka telah mampu
membiayai diri sendiri.
Dewasa secara psikologis adalah kedewasaan yang dilandasi
oleh kemantangan berfikirnya, kematangan minatnya, serta seluruh peran otaknya.
Dewasa secara moral/mental yakni mereka yang telah
menemukan jati dirinya, kepribadiannya sesuai dengan tuntutan lingkungan, juga
sikap spiritual dan agamanya tersirat.
Reza M. Syarif berpendapat dewasa adalah diam aktif, tak
banyak bicara, tak banyak komentar tapi menyikapi permasalahan dengan
bijaksana. Dewasa juga berarti mempunyai empati, senantiasa meluangkan jiwa
untuk memikirkan dan memahami perasaan orang lain. Dewasa senantiasa
berhati-hati dalam berpendapat, menentukan sikap, menggunakan waktu dan
membelanjakan harta. Dewasa adalah sabar, sehingga ia bisa mengendalikan
jiwanya dari ledakan emosi dan menenangkan hatinya dari kemarahan yang tak
guna. Dewasa adalah bertanggung jawab akan kehidupan yang ia arungi.
2.
TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Tugas
perkembangan masa dewasa awal:
a.
Memilih pasangan hidup
b.
Belajar hidup dengan suami atau
istri
c.
Memulai kehidupan berkeluarga
d.
Membimbing dan merawat anak
e.
Mengelola rumah tangga
Tugas
perkembangan masa setengah sebaya:
a.
Memperoleh tanggung jawab sosial
dan warga Negara
b.
Membangun dan mempertahanankan
standar ekonomi
c.
Membina kegiatan mengisi waktu
senggang waktu dewasa
d.
Membina hubungan dengan pasangan
hidup sebagai pribadi
e.
Menyesuaikan diri dengan
pertambahan umur
Pada balita puncaknya pada sekitar usia 3 tahun, remaja
hampir seluruh rentang umurnya, sedangkan pada dewasa puncak masa pancaroba di
sekitar usia 40 tahun.
3.
PERKEMBANGAN OTAK DEWASA
Menurut
Taufik Pasiak, otak manusia dapat berubah, berkembang, dan menjadi tangguh,
seberapapun usia pakainya, sejauh kita menggunakan secara tepat. Otak orangtua
lebih kuat merespon stimulus dari luar, lebih bisa beradaptasi dan lebih mampu mengatasi
persoalan sehari-hari, dan yang lebih hebat lagi otak orangtua dapat belajar
sama baik dengan otak anak muda. Orang dewasa juga memiliki kemantapan
tersendiri jika sebanding dengan remaja.
Gene Comen, seorang dokter dan direktur pada Pusat
Kesehatan Manula, mengatakan bahwa kebijaksanaan lahir karena abanya sinergi
dan integrasi antar 6 komponen yang terdiri dari:
a.
Cognition
b.
Emotional Intelligence
c.
Social Intelligence
d.
Life Intelligence
e.
Juggement
f.
Consiosness
4.
PERKEMBANGAN SOSIAL
Orang dewasa telah mampu menempatkan dirinya
ditengah-tengah orang banyak. Ia berusaha bersimpati pada orang lain, sekalipun
dengan orang yang berseberangan dengan dirinya, namun ia berusaha bersikap
simpati.
5.
PERKEMBANGAN EMOSI
Dewasa mampu mengkaitkan kerja emosinya dengan akalnya,
mereka juga akan lebih mudah melaksanakan norma agama sesulit apapun.
Perilakunya menjadi sehat dan baik. Emosi seseorang bisa terkendali dengan
latihan sejak usia dini. Mereka bersikap terbuka dalam menghadapi berbagai
masalah hidup., tabah dalam menatap beragam kesulitan. Mereka puas dan sanggup
menerima segala sesuatu dengan lapang dada.
6.
PERKEMBANGAN MORAL-SPIRITUAL
Kematangan moral-spiritual seseorang mendorongnya untuk
mengasihi orang lain, meningkatkan layanan prima, mampu menghayati rahmat
Tuhan, pandai mensyukuri nikmatNya, tabah dan tenang dalam menghadapi berbagai
kesulitan, pasrah, ikhlas, dan sabar. Mereka mulai menemukan jati dirinya,
menyadari kelebihan dan kekurangan, mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat,
punya rasa tanggung jawab.
Langkah-langkah penting yang harus dilakukan orang usia 40
tahun:
a.
Intropeksi Menyeluruh
b.
Berpikir Serius untuk Mewariskan
Sesuatu yang Bermanfaat
c.
Mewariskan Ilmu dan Pengalaman
d.
Pembaharuan dalam Seluruh Aspek
Kehidupan
Sumber:
Nur’aeni, M.A dkk. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Unindrapress
Tidak ada komentar:
Posting Komentar