Pendidikan
Sebaya (Peer Education)
Kelompok teman sebaya adalah kelompok
primer yang berhubungan antar anggotanya intim. Anggota kelompok teman sebaya
terdiri atas sejumlah individu yang mempunyai persamaan usia status atau posisi
sosial. Istilah kelompok teman sebaya dapat menunjukan kelompok anak-anak,
kelompok remaja dan kelompok dewasa. Teman sebaya adalah lingkungan terjadinya
interaksi yang aktif antar anggotanya yang merupakan anak-anak yang mempunyai
umur relatif sama, minat yang samadan aturan yang sama. Fungsi teman sebaya
menurut Abu Ahmadi antara lain:
1.
Mengajarkan anak bergaul dengan
sesamanya
2.
Mengajarkan kebudayaan masyarakat
3.
Mengajarkan mobilitas sosial
4.
Mengajarkan peranan sosial yang baru
5.
Mengajarkan kepatuhan kepada aturan dan
kewibawaan impersonal
6.
Mengajarkan kepatuhan terhadap aturan
dan kewibawaan tanpa memandang dari siapa yang memberikan perintah dan larangan
itu.
Pendidikan
sebaya adalah proses kegiatan yang berlangsung diantara teman sebaya atau
sejawat yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan tindakan
seseorang atau sekelompok orang. Pendidik adalah kegiatan seseorang yang lebih
ke arah penyebaran informasi tertentu. Sebaya adalah seseorang yang berasal
dari sekelompok yang sama. Pendidik sebaya adalah orang yang menyebarluaskan
informasi tertentu kepada teman sebaya dengan harapan dapat mempengaruhi sikap
da tindakan kelompok sebayanya. Prinsip utama pendidikan sebaya adalah kegiatan
yang dilakukan sukarela dengan memberikan informasi, pendampingan atas dasar
rasa peduli atas nasib dan masa depan teman sebaya. Sedangkan prinsip dasar
pendidikan sebaya yaitu:
1.
Dimana saja
2.
Kapan saja
3.
Siapa saja
Pendidikan
sebaya mempunyai keuntungan, diantaranya:
1.
Lebih efektif (kelompok sendiri mudah
dipahami
2.
Komunikasi lebih terbuka (masalah yang
sensitif dapat dibahas terbuka dan dipecahkan bersama
3.
Murah (informasi yang tepat dan benar
dari teman sebaya tanpa biaya).
Kriteria-kriteria
pendidik sebaya adalah:
1.
Percaya diri
2.
Mengenal diri sendiri
3.
Menghargai perbedaan
4.
Suka bergaul dan membantu
5.
Memiliki empati pada orang lain
6.
Berbicara sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya
7.
Memiliki kemampuan berorganisasi
Keterampilan
yang di miliki oleh pendidik sebaya:
1.
Mampu berkomunikasi baik dengan teman
sebaya dapat membina hubungan baik dengan pihak lain yang terkait dengan
kegiatan peer group
2.
Mampu memotivasi ke arah perubahan
perilaku yang diharapkan bagi keluarga sebaya
3.
Mampu mendengarkan, memahami, peduli,
dan membantu memecahkan masalah teman sebaya
4.
Kreatif
Peran pendidik sebaya
dalam pendidikan sebaya yaitu:
1.
Menyebarluaskan informasi yang benar
tentang bahaya narkoba dan HIV dan AIDS
2.
Mengembangkan keterampilan yang baik dan
benar bagi kelompok sebaya dalam menghindari penyalahgunaan narkoba dan
penularan HIV-AIDS
3.
Memotivasi terjadinya perubahan perilaku
positif yang diinginkan
Kegiatan pendidik
sebaya dalam pendidikan antar teman sebaya diantaranya:
1.
Mengadakan ceramah, diskusi, pertemuan
dengan topik yang sesuai tujuan pendidikan sebaya
2.
Menyiapkan materi
3.
Menentukan tempat dan waktu kegiatan
4.
Mengadakan kegiatan pendukung seperti
pameran, lomba, dan lain-lain sebagai bagian kegiatan pendidikan sebaya
5.
Mengikuti kegiatan yang berhubungan
dengan tugas pendidik sebaya
Pendidikan sebaya dalam tugasnya
melakukan pendekatan-pendekatan, diantara lain:
1.
Secara pro aktif, yaitu mendekati kelompok
sasaran
2.
Secara pasif, yaitu pendekatan yang
memberikan teman sebaya itu merasa aman untuk curah hati kepada pendidik sebaya
(pendidik sebaya berperan sebagai “konselor”)
Pendidik sebaya yang berperan
sebagai konselor harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1.
Harus terampil
2.
Mendengarkan aktif, mengesampingkan
perasaan diri
3.
Hindarkan menghi-interpertasi
4.
Menghargai perbedaan pendapat, prinsip
dengan “klien”
5.
Jujur dan tulus serta rendah hati
6.
Meminimalkan penilaian menghakimi
(judgment)
7.
Memahami tahapan perubahan perilaku
Sikap merupakan bagian dari perilaku
manusia. Kecendrungan seseorang atau pandangan hendak melakukan suatu tindakan.
Sikap juga merupakan predisposisi dari terjadinya perilaku.
Perilaku merupakan kegiatan atau
aktivitas seseorang atau cenderung untuk mengadakan tindakan terhadap sesuatu
atau suatu objek. Perilaku mencakup berjalan, perpepsi, emosi yang dapat
diamati langsung yang di pengaruhi oleh genetik dan lingkungan.
Perubahan perilaku merupakan suatu
proses belajar yang memerlukan waktu yang didahului dengan perubahan sikap.
Sikap terakhir adalah seluruh asosiasi nilai dari informasi yang dikumpulkan
seseorang tergantung unsur positif atau negatif yang dipelajarinya.
Proses perubahan perilaku bukan lah
proses yang terjadi sesaat, yang banyak faktor yang mempengaruhinya. Proses
perubahan perilaku butuh waktu yang
cukup dan tempat yang sesuai. Target perubahan perilaku yaitu:
1.
Perilaku yang beresiko tinggi
2.
Kurang beresiko
3.
Tidak beresiko
Konsep
perubahan perilaku antara lain:
1.
Ketidakpedulian
2.
Kepedulian
3.
Mendapat pengetahuan
4.
Perubahan sikap
5.
Motivasi
6.
Uji coba
7.
Keberhasilan
Faktor yang menyebabkan perubahan
perilaku terjadi, yaitu:
1.
Individu merasa membutuhkan perubahan
2.
Perubahan dipandang sebgai tidak
merugikan
3.
Merasa mampu melakukan
4.
Memperoleh dukungan dari sekitarnya
5.
Merasa bermanfaat
6.
Mampu mempertahankan perubahan yang baru
3 Hal yang harus diperlukan untuk
perubahan:
1.
Komitmen pribadi untuk melakukan
perubahan\
2.
Memperoleh keterampilan untuk
melaksanakan perubahan
3.
Menciptakan lingkungan yang mendukung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar